Suku Bawean dan kearifan lokalnya
|
Turis membeli tikar bawean |
(photos by: azm) Menyebut Bawean, ingatan orang pasti tertuju
kepada pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, tepatnya di Utara Kabupaten
Gresik. Tak salah, karena pulau yang selama ini dikenal dengan julukan pusat
para perantau termasuk salah satu wilayah Kabupaten Gresik. Meski di tanah
rantau (kebanyakan Malaysia dan Singapura mereka hanya bekerja sebagai tenaga
kasar, seperti kuli bangunan atau buruh angkut, tetapi upah mereka sudah cukup
untuk dijadikan tumpuan dalam menghidupi keluarga mereka di Bawean.
Bawean dan produk anyaman daun pandan
|
turis tampak kagum |
Tidak dimungkiri bahwa Pulau Bawean sebenarnya
memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Sebagai daerah kepulauan, Bawean
memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar. Lahan pertanian Pulau
Bawean yang subur juga merupakan potensi alam yang seharusnya bisa
dimanfaatkan. Salah satu produk andalan asal Bawean yang memiliki potensi besar
adalah produk anyaman pandan. Produk anyaman berbahan baku daun pandan di Pulau
Bawean selama ini berupa tikar. Dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gresik beberapa waktu yang lalu, jumlah
perajin anyaman pandan yang tersebar di 3 (tiga) desa di Pulau Bawean tercatat
184 orang.
|
motiif peti susun |
Jumlah perajin terbanyak berada di Desa Telukjati
Dawang (127 orang), sedangkan di 2 (dua) desa lainnya yaitu Kepuk Legundi (42
orang) dan Gunung Teguh (15 orang). Menilik tingkat pendidikan para perajin
tersebut, sebagian besar merupakan perajin buta huruf (tuna aksara). Namun,
semenjak dijadikan sebagai lokasi
action research oleh Balitbang
Gresik, produk-produk anyaman pandan di Bawean ternyata masih dapat
dikembangkan, tidak lagi hanya produk tikar dengan desain anyam yang
konservatif, namun bisa berupa produk-produk lain semacam tas kantor, tempat
sampah kering (pakaian kotor), tempat tissu gulung, tempat tissu lipatan,
tempat tissu lembaran, tempat majalah atau Koran dan sebagainya.
Kelebihan yang dimiliki oleh produk anyaman
pandan Bawean ini, selain anyamannya rapi dan halus, komposisi pewarnaan, ragam
motif, desain yang cukup estetis. Motif anyaman menggunakan variasi jumlah
langkah dan warna dan belum mengunakan variasi ukuran lebar iratan daun pandan.
Perbaikan desain produk anyaman kearah yang lebih inovatif sebagai upaya
diversifikasi akan mampu menambah penghasilan para pengrajin. Selain itu,
produk ini juga bisa menjadi produk khas Bawean atau Gresik serta bisa menjadi
handycraft yang
bemilai seni tinggi.
|
Fathin Motel Mewah dan Nyaman |
jenis motif anyaman pandan
Motif-motif anyaman tradisional yang selama ini dibuat oleh perajin Bawean
adalah sebagai berikut:
Motif Mantel (Produksi Desa Kepuk Legundi).
Motif Sangkapura (Kepuk Legundi).
Motif Kalang-kalang (Kepuk Legundi).
Motif Puye ireng (Kepuk Legundi).
Motif Anyam Laok (Kepuk Legundi).
Motif Kalara
Motif Kopi Susu atau Peti Susun (Produksi Desa Gunung Teguh)
Motif lain (tanpa nama) dengan anyaman yang lebih halus
|
perfect handmade craft |
|
bawean trip guide |
Komentar
Posting Komentar