Rusa Bawean sebagai hewan ikonik Bawean
Bawean pulau nan indah ditengah laut Jawa. Selain mempunyai destinasi wisata alam dan bahari, ada juga spot yang bisa dkunjungi yaitu penangkaran rusa bawean. Rusa kecil lincah ini hanya endemik di pulau bawean. So pasti inilah ikon pulau bawean yang sempat nge hits sebagai maskot Asean Games dengan nama Atung.
|
Penangkaran Rusa Bawean |
Bawean Deer Sanctuary
Rusa Bawean (Axis Kuhlii) merupakan rusa asli Indonesia yang endemik dan terkecil dalam kelompok keluarga rusa yang hanya ada di Pulau Bawean. Kecilnya habitat ini menjadikan Rusa Bawean menjadi Rusa yang terisolir dalam kelompoknya. Dalam catatan International for Conservation of Nature and Natural resources (IUCN) Rusa bawean ditetapkan sebagai hewan hampir punah karena perburuan liar dan fragmentasi habitat. Tahun 1973-1979, PBB melakukan penelitian tentang rusa bawean, menemukan bahwa rusa bawean hampir punah dan harus dilindungi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, habitat Rusa bawean hampir punah dikarenajkan masyarakat lokal sering melakukan perburuan dan penangkapan rusa bawean, untuk dikomsumsi, untuk diambil tanduk dan kulitnya, Masyarakat lokal yang mempunyai kesadaran akan keseimbangan ekosistem alam dan hewan bawean, Mr. Sudirman, berinisiatif menangkarkan dua ekor rusa di dekat Sungai Solomon dengan modal sendiri. Kemudian, Rusa Bawean di penangkaran terus berkembang sampai saat ini.
|
Hunting Photo di Kandang Rusa |
|
Rusa Bawean kecil dan bungkuk |
|
Kandang Rusa yang rindang |
|
Suasana diluar penangkaran |
Dalam perkembangannya, Mr. Sudirman yang sebelumnya memiliki tanah kosong di sebuah bukit, menanaminya dengan pohon mangga dan pohon salak dengan tujuan suatu saat bisa dijadikan objek wisata. Selanjutnya, seiring dengan berkembang biaknya jumlah rusa bawean di penangkaran, Mr. Sudirman memindahkan rusa-rusa nya ke bukit yang diberi nama kebhun salak.
Tahun 1997, Pemerintah daerah membeli aset tanah tersebut dari Mr. Sudirman dan menunjuk orang lokal untuk menjaga dan merawat rusa bawean, sampai saat ini rusa bawean terus berkemabng dan berkembang hingga mencapai jumlah 43 ekor. Jantan 14 ekor, betina 17 ekor, 12 anakan.
Berikut karakteristik Rusa bawean :
Rusa bawean merupakan hewan endemic yang hanya ada di pulau bawean. Rusa bawean terlihat unik dan hampir punah serta dilindungi. Di alam bebas, Rusa bawean memakan rumput rumput menjalar di sekitar semak belukar, sementara di dalam penangkaran, penjaga mencoba untuk mengubah jenis rumput menjalar menjadi rumput ilalang karena sulitnya mencari rumput menjalar di sekitar penangkaran. Rusa bawean terlihat unik, terlihat dari fisiknya dimana kaki depan lebih pendek dari kaki belakang sehingga terlihat membungkuk ketika berjalan. Kecepatannya dalam berlari bisa mencapai 40 Km Per/jam. Rusa bawean jantan mempunyai tanduk dan tiap tanduknya maksimal hanya bercabang tiga saja. Tanduk Rusa Bawean bisa patah sendiri. Berat Rusa Bawean jantan dewasa mencapai 45 Kg sementara berat rusa bawean betina mencapai K/g. Masa kawin Rusa Bawean yaitu bulan Maret sampai Juni. Rusa bawean merupakan hewan mamalia bisa beranak lebih dari satu. Hidupnya berpencar dan tidak berkelompok. Rusa bawean termasuk hewan aktif disiang hari. Tetapi, Disiang hari melakukan pergerakan menuruni gunung atau lembah dan mencari tempat aman di malam hari karena masyarakat sering melakukan perburuan dan fragmentasi habitat. (Sumber : Syafi'e S.Pd)
|
Hunting Photo di Rusa Bawean |
|
Explore Bawean bareng kami |
Nah sembari travelling ke Bawean jangan lupa berkunjung ke penangkaran rusa Bawean. Jika ada query paket wisata dan lain lainnya silahkan kontak :
Bawean trip guide
0812 5267 3483
|
Fathin Motel Lux dan Nyaman |
Komentar
Posting Komentar